Terhipnotis PHD
Beberapa hari ini sedang keranjingan dengan pizza. Setelah sekian lama bosan dengan pizza-pizza an. Akhirnya bisa kangen juga dengan jenis makanan ini.
Sebagai anak kost, tentu saja terbiasa malas gerak kalau sudah sampai di kamar tercinta. Suatu sore, pulang kerja seperti biasa masuklah ke gerbang kostan. Dan mendapati ada sebuah brosur tergantung di pagar kostan.
Brosurnya sangat menarik, dengan tampilan bagian-bagian pizza, pasta dan sayuran membentuk huruf "snack pack."
Kombinasi menarik antara bentuk pizza, warna-warna yang menarik, serta good copy/tagline, membuat brosur ini sukses dimata saya. Otomatis, saya pun mengambil brosur tersebut dan membawanya ke dalam kamar. Meskipun saat itu, saya belom tahu kalau itu brosur milik PHD.
Setelah tahu, makinlah saya berdecak kagum. Tampilan halaman depan itu benar-mewakili image PHD : SOS pada kelaparan. Lalu bentukan pizza yang ada, walaupun hanya potongan. Mampu membuat otak kita mengasumsikan pizza tersebut sudah ada di depan kita. Sudah begitu, PHD membuat paket-paket yang menggoda. "bisa untuk berdua" "promo online dapat potongan harga".
Alhasil setelah membolak-balik halaman brosur tersebut, saya pun meneleponlah ke nomor yang tertera disitu. Malam itu makan malam saya pun seharga 60rb. :")
Sukses. PHD sukses berjualan lewat brosurnya tersebut. Dan saya (berikut teman saya) adalah korbannya. Tentu saja tidak sebagai korban secara harafiah ya. Wong kita juga menikmati makan malam yang lezat kok. Dimana PH sendiri memang sudah terkenal rasanya.
Dari sini kita bisa ambil kesimpulan :
1. Good copy+good design+good product = senjata pembunuh paling mematikan.
2. Tepat sasaran. Promosi campaign dengan menyebarkan brosur ke daerah perumahan yang agak susah angkutan umum, atau daerah kost-kostan merupakan suatu bentuk promosi yang tepat sasaran.
3. Differesiansi PH menjadi PHD sungguh ide yang briliant, kalau selama ini PH kewalahan menangani permintaan delivery pelanggan, alih-alih lebih fokus melayani pelanggan, lini usaha baru malah terbentuk.
4. Good business. Walaupun delivery, mereka tetap menawari apakah mau bayar cash atau debit, dimana mesin debitnya pun mereka bawa-bawa. Good choice untuk anak kost seperti saya yang mungkin tidak sedia uang cash berlebih. Sangat memudahkan pelanggan.
5. Your customer is your king. Saya mendapat voucher pizza reguler gratis karena konon katanya pizzanya terlambat datang lebih dari 30 menit. Dimana malah saya yang tidak menghitung waktunya. Apapun, saya happy dong dapat voucher tambahan lagi. Bisa langsung dituukarkan tanpa memesan apapun pula. Aww, 8 potong pizza gratis pun sudah saya tukarkan kemarin. Happy customer is happy. Dan ini membuat good image di otak. Good job.
Sekian saja pengamatan saya terhadap PHD. Ada komentar yang lain? :)
xoxo
Deetya
Komentar
Posting Komentar